cerpen belum diedit

SAHABATKU HIDUPKU

Cerita ini tentang sahabat gue dan gue.Gue dan dia tu dah gak bisa dipisahin lagi.Gue ngrasa dia tu segalanya bagi gue.Tanpa dia,gue bukaan siapa-siapa.

Oh ya kenalin gue diska dan sahabat gue andika.Gue kenal dia sebernarnya udah lama karna kita pernah satu sekolah waktu SD.Tetapi waktu SD dulu gue gak pernah ngobrol,mungkin karna gak satu kelas dan dia tu orang nya super pendiem,berbeda dengan gue yang super cerewet dan super jail.

Waktu SD dulu dia tu kurang bisa bergaul dengan cewek  tapi tu menurut gue,karna gue jarang  banget liat dia ngobrol dengan cewek.

Andika tu orangnya pendiem karna gue jarang liat dia berinterksi dengan teman-teman secara deket,dia juga orangnya putih dan tinggi.

          Sampai waktu perpisahan SD pun gue gak pernah ngobrol ma dia.Gue nglanjutin ke SMP 1 dan awalnya gue gak tahu dia nglanjutin dimana karna waktu itu masa bodo buat gue sampai akhirnya gue tau dia nglanjutin dimana karna ada tetangga gue yang satu SMP dengan dia dan gue tanya siapa aja temen dari SD gue yang masuk ke SMP nya.Gak sengaja waktu gue nyari tugas,gue iseng buka fb (facebook) dan gue nyoba nyari fb temen-temen SD gue dan gue nemuin fb andika.Waku gue ngirim permintaan pertemanan gue ketawa sendiri karna jumlah temen dia baru

2 jadi gue termasuk orang yang awal ngirim permintaan pertemanan ke dia(PD gila).

          Gue kenal deket dengan andika karna awalnya gue ngasih tugas pacar gue waktu itu dan pacar gue ngajak andika.Waktu itu pertama kalinya gue liat andika dari jarak deket tapi entah mengapa gue ngrasa ada aura berbeda dari andika.Setelah itu adik gue pengen kenal ma andika tapi gue pun juga gak deket ma dia sebernarnya gue pengen minta nomer ponselnya dari pacar gue tapi beberapa hari kemudian gue putus ma dia.Tapi adikku berhasil mendapatkan nomer ponsel andika walau dengan cara yang menurut gue agak memalukan tapi tak mengapalah yang penting dapat nomer dia.Awalnya sih iseng minjem hp adik buat sms ma andika tapi ternyata dia tu orangnya asik banget dan enak di ajak ngobrol.

          Akhirnya gue minta nomer ponsel dia dari adik gue dan gue sms dia.Gue sms dia waktu di sekolah dan nyuri-nyuri jam pelajaran.Sebenarnya sih gue agak gengsi waktu sms dia tapi entah kenapa gue ngrasa find-find aja.

          Dugaan gue ternyata benar,andika bukan cowok biasa.Dia cowok yang menurut gue sih baiknya gak ketulungan karna tiap gue minta bantuan dia selalu bantu dan dia orangnya selalu ada buat gue entah waktu gue sedih ataupun senang.Sejak saat itu tiap hari kita selalu smsan.Gue selalu nyeritain apapun yang terjadi ke andika.Dia udah kaya buku diary tapi bedanya dia bisa ngasih saran dan kritikan ke gue.

          Andika inspirasi buat gue karna sifat apa adanya dia,kesabaran dia,kebaikan dia dan menurut gue dia termasuk cowok sempurna.Disaat gue banyak masalah andika selalu ada buat gue,dia selalu memberi semangat dan jalan keluar buat gue.Sampai-sampai masalah pacarpun gue selalu cerita ke dia.

          Anehnya dia gak pernah marah ke gue padahal gue kadang jailin dia dan buat dia kesel.Sampai suatu hari gue di buat nangis sama dia.

          Awalnya karna pacar gue nglarang gue buat smsan ma cowok laen selain dia dan karna kebodohan gue,gue turutin maunya pacar gue.Gue sms andika dan bilang kalau gue gak bisa smsan ma dia lagi dan gue tau kalau andika agak kecewa.Tapi selang beberapa hari gak sms andika gue ngrasa hampa banget dan gue ngrasa ada yang hilang dari diri gue.Gak betah lama-lama jauh dari andika akhirnya gue minta putus sama pacar gue dengan alasan gue gak bisa jauh ma sahaba-sahabat gue.Setelah putus gue sms andika tapi gak nyangka andika marah ma gue,hati gue remuk seketika itu.Tangan gue dingin dan tiba-tiba air mata gue keluar.Gue udah berusaha buat minta maaf ke dia tapi dia milih buat sendiri.Gue bingung mau ngapain karna bagi gue andika segala-galanya buat gue.Gue gak mau kehilangan dia.

          Setelah beberapa hari dia pun sms gue.Gue seneng banget karna dia mau maafin gue dan dalam hati gue berjanji gak bakal ngulang hal kaya gini buat kedua kalinya.

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA (AL AKHLAQUL MADZMUMAH) TENTANG HASUD, RIYA, DAN ANIAYA

Oleh : Drs. Abd. Rohman

TADARRUS
Q.S. An Nisa (4) : 32
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Artinya : “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (Q.S. An Nisa (4) : 32).

Jejak Kedermawanan Rasulullah

Sayyidina Umar bin Khattab bercerita, suatu hari seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW untuk meminta-minta, lalu beliau memberinya. Keesokan harinya, laki-laki itu datang lagi, Rasulullah juga memberinya. Keesokan harinya, datang lagi dan kembali meminta, Rasulullah pun memberinya. Keesokan harinya, ia datang kembali untuk meminta-minta, Rasulullah lalu bersabda, “Aku tidak mempunyai apa-apa saat ini. Tapi, ambillah yang kau mau dan jadikan sebagai utangku. Kalau aku mempunyai sesuatu kelak, aku yang akan membayarnya.”
Umar lalu berkata, “Wahai Rasulullah janganlah memberi diluar batas kemampuanmu.” Rasulullah tidak menyukai perkataan Umar tadi. Tiba-tiba, datang seorang laki-laki dari Anshar sambil berkata, “Ya Rasulullah, jangan takut, terus saja berinfak. Jangan khawatir dengan kemiskinan.” Mendengar ucapan laki-laki tadi, Rasulullah tersenyum, lalu beliau berkata kepada Umar, “Ucapan itulah yang diperintahkan oleh Allah kepadaku.” (HR Turmudzi).
Jubair bin Muth’im bertutur, ketika ia bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba orang-orang mencegat beliau dan meminta dengan setengah memaksa sampai-sampai beliau disudutkan ke sebuah pohon berduri.

MASUK ISLAM BILA DINIKAHI

Seorang perempuan di hadapan Zaid hendak masuk Islam bila dia mau menikahinya. Wajibkah Zaid menuruti kehendak perempuan tersebut ?
Zaid wajib menyanggupi untuk menikahi agar masuk Islam,
tapi tidak wajib menikahi setelah masuk Islam.

Merokok ketika semaan Alqur'an

Hasan

Dalam semaan Alqur’an sering kita jumpai orang menyemak sambil merokok. Bagaimana hukumnya ?
Apabila merokok di lingkaran majlis qira’ah, forum semaan, hukumnya haram.

إِنَّ شُرْبَ الدُّخَّانِ مِنْ حَيْثُ هُوَ اخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِيْهِ فَأَكْثَرُهُمْ عَلَى التَّحْرِيْمِ وَبَعْضُهُمْ قَالَ إِنَّهُ مَكْرُوْهٌ كَرَاهَةَ تَنْزِيْهٍ، وَهُوَ مُعْتَمَدُ مَذْهَبِ الشَّافِعِيَّةِ لَكِنَّهُمْ أَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ قَدْ يَعْرِضُ لَهُ مَا يُصَيِّرُهُ حرَامًا مِنْ ذَلِكَ إِذَا كَانَ بِحَضْرَةِ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ أَوْ حَدِيْثٍ نَبَوِيٍّ أَوْ مَجْلِسِ عِلْمٍ شَرْعِيٍّ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ مِنَ الْمَوَاضِعِ الَّتِي تَضُمُّ مَا تَسْتَحِقُّ اْلأَدَبَ وَالْوَقَارَ فَإِنّ شُرْبَ الدُّخَّانِ حِيْنَئِذٍ حَرَامٌ لِمَا فِيْهِ مِنْ سُوْءِ اْلأَدَبِ وَاْلإِسْتِهْتَارِ بِمَجَالِسِ التَّعْظِيْمِ [قرة العين بفتاوي إسماعيل الزين 231]

Ragu Sudah Baca Fatihah

Hasan

Ada orang shalat, pada waktu ruku’ timbul kebimbangan, apakah sudah membaca Fatihah atau belum. Apa yang harus ia kerjakan?

Bila ia tidak sebagai ma’mum (munfarid atau imam) maka harus segera kembali berdiri dan membaca Fatihah. Bila ia sebagai ma’mum, maka ia harus tetap mengikuti imam, kemudian setelah imam salam, ia menambah satu raka’at.

Kasih sayang Rasulullah saw

Hasan

Kasih Sayang Rosululloh SAW dalam Keluarga

Ibnu Umar pernah datang kepada Aisyah RA dan berkata, “Izinkan kami di sini sejenak dan ceritakanlah kepada kami perkara paling mempesona dari semua yang pernah engkau saksikan pada diri Nabi.”
‘Aisyah menarik nafas panjang. Kemudian dengan terisak menahan tangis, ia berkata dengan suara lirih, “Kaana kullu amrihi ‘ajaba. Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku.”
Kalau ‘Aisyah istri Rosulullah berkata, “ Ah, semua perilaku suamiku menakjubkan bagiku.”. Kira-kira apakah yang akan diucapkan oleh istri

kita jika kita sebagai suaminya ditakdirkan meninggal lebih dulu. Kita juga tidak tahu apakah yang akan diucapkan oleh anak-anak kita tentang orangtuanya.